Minggu, 10 April 2011

LILO

Pembicaraan mengenai boot di Linux tidak akan lepas dari LILO (LInux LOader). Karena pentingnya LILO ini, maka artikel serial kali ini akan membahas mengenai LILO. Apakah LILO? Bagaimana cara kerjanya? dan banyak pertanyaan lainnya.
LILO merupakan boot loader package yang dipakai hampir di semua varian sistem operasi Linux. Dengannya kita dapat menginstal sistem operasi lebih dari satu. Pada saat kita mulai mengoperasikan sistem di mana LILO terinstal, kita dapat memasukkan parameter atau option dan menentukan sistem operasi apa yang akan dijalankan.
LILO, pada dasarnya adalah program boot loader. Dia terdiri dari beberapa program dan file. Dua program utamanya adalah yang disebut map installer dan boot program. Program map installer merupakan program pada Linux yang meletakkan file-file yang dibutuhkan pada tempatnya dan kemudian merekam lokasi file-file tersebut dalam suatu map file. Map file inilah yang kemudian digunakan untuk menentukan letak sistem operasi pada saat booting dijalankan. Program Map installer ini berada di direktori /sbin dan dinamakan lilo. Karena itu, untuk mengoperasikannya kita perlu memasukkan /sbin/lilo (atau cukup lilo) di command prompt.
Program kedua yang akan kita bicarakan adalah program boot loader. Program ini diinstal secara otomatis oleh program map installer guna memfasilitasi penjalanan sistem operasi. Program ini berjalan setelah diinisiasi oleh BIOS pada saat booting. Program ini dijalankan hanya sebentar pada saat BIOS ingin menetapkan ke sistem operasi mana kontrol akan diberikan.
LILO terkonfigurasi dan terinstal sebagai bagian dari instalasi awal Linux di berbagai distribusi. Karenanya, saya yakin kalau Linux Anda pun memilikinya. Untuk mengecek versi lilo apa yang Anda miliki, ada baiknya menggunakan perintah seperti di bawah (perintah ini dapat digunakan jika Anda menggunakan distribusi Red Hat Linux atau variannya.



File-file yang menjadi bagian dari distribusi LILO antara lain sebagai berikut:
  1. /boot/boot.b     :  Diinstal sebagai boot sector yang default.
  2. /boot/chain.b    :  Digunakan untuk mem-boot sistem operasi non-Linux
  3. /boot/os2_d.b   :  Digunakan untuk mem-boot sistem OS/2
  4. /sbin/activate   :  Digunakan untuk mengubah flag aktif pada suatu partisi
  5. /sbin/lilo          :  Program map installer. Program ini menginstall boot loader yang ditentukan di file konfigurasi /etc/lilo.conf
Sistem operasi telah banyak berubah dalam hal kemudahan penggunaan dan transparansinya terhadap pengguna. Namun demikian, proses awal boot strapping masih menggunakan teknik yang sama pada saat awal-awal pengembangan komputer. Step manual dengan menggunakan switch untuk mem-boot komputer di masa-masa awal pengembangan komputer, telah berganti dengan switch otomatis yang dilakukan oleh BIOS dan program boot loader.
Untuk mengerti bagaimana LILO bekerja, penting bagi kita untuk mengenal BIOS komputer, dan bagaiamana urutan boot bekerja. Hal ini akan dibahas di bab berikutnya.



Mengapa kita membutuhkan boot loader? Karena kita mempunyai dua sistem operasi yg sama sekali berbeda cara memboot komputer( proses booat adalah seperti men stater motor/mobil anda). Sehingga komputer anda harus jelas kemana dia akan masuk melangkah ke Windows atau ke Linux..

Karena sistem operasi Windows egois, dia kan mengambil aih tempat di MBR ini bila kita menginstalnya . Jadi kalau anda menginstal windows setelah Linux maka anda tidak bisa masuk ke linux dengan LILO. Anda harus masuk melalui Boot Disk.



SUMBER :

http://linux.stogom.net/howto/boot-loader-1/
http://www.konek.co.cc/2010/07/lilo-atau-boot-loader-pada-os-linux.html

0 komentar:

Posting Komentar

newer post older post Home